Sehari Berburu Mie di Banda Aceh



Sampai juga kami di warung kopi. Ya, di kota ini, Banda Aceh, salah satu fungsi warung kopi adalah menjadi suaka bagi para penjelajah yang lelah. Kami berempat memesan minuman yang sama, Sanger Dingin. Campuran kopi dan susu ditambah batu es selalu menjadi favorit saya ketika melipir ke kedai-kedai di kota ini.

Kata seorang teman saya, Banda Aceh ini merupakan miniatur dunia. Saya-pun mengamini, karena ketika berjalan-jalan kamu akan menemui wajah yang beragam. Kadang Melayu, kadang Arab, Persia, India, dan Eropa kalau beruntung. 

Tapi, bukan cuma wajah yang berhiaskan aroma campuran, kuliner disinipun banyak yang merupakan kuliner campuran. Mie adalah salah satunya, dan kami adalah pencinta mie. Jadi hari ini kami telah berburu mie sehari penuh, loh!

Selanjutnya di Sehari Berburu Mie di Banda Aceh »

Lamno dan Gurita



Indomie yang dimasak disini emang beda. Di Aceh, Indomie dimasak selayaknya Mie Aceh, bisa pesan rebus, goreng, atau goreng basah. Selain itu, sensasi menyeruput Indomie selalu berubah-ubah mengikuti pemandangan yang terpampang. Gak sih, tergantung bumbu aja sih.

Oh iya, baru aja JB dateng ke Gampong (sebutan desa di Aceh) yang sebagian besar masyarakatnya berparas indah, dan tampan. Lamno nama daerahnya, letaknya cari di Google Maps, kalian sudah pada besar kan.

Iya, JB mau nulis tentang keturunan Portugis kok.

Selanjutnya di Lamno dan Gurita »