♫ Lost at Surabaya, day 2



Lost at Surabaya, day 2
a little approach..
14 Juli 2009

kali ini saya mengelilingi Surabaya, mengunjungi beberapa tempat terkenal-nya, tapi gak masuk, cuma lewat, dan numpang poto, bahkan ada yang poto di atas motor, tetapi ada beberapa tempat yang saya kunjungi juga..
Satu hal yang saya sangat suka dari Surabaya adalah Mega-nya, ato Awan-nya, karena tipe-nya yang kalau tak salah Sirrus, seperti garis-garis tipis, berlapis-lapis sehingga menimbulkan efek gradasi warna yang indah, ya, Indah..

09.00-Wake up lad!
"Bangun tidur, Tidur lagi, BANGUUNN!!", seperti lirik lagu Mbah Surip yang saya tak tahu judulnya apa, saya turu-melek-turu (tidur-melek-tidut), dari sehabis Subuh, sampai jam 09.00. Akhirnya, saya bangun untuk makan setelah dibangunkan oleh Dimbud untuk yang ke-sekian-kali-nya. Kaget, itu adalah ekpresi yang pertama kali keluar, karena pas saya bangun ternyata, di atas kasur menjadi ada tiga orang, saya, Dimbud, dan seorang antagonis baru, Ikhwan, teman saya yang kuliah di ITS yang menjemput saya ketika sampai di Stasiun Gubeng. Setelah kaget selesai, saya dan Dimbud turun, untuk makan. Nasi Telor Mata Sapi Tempe Sayur Sambal Air Putih. Setelah selesai makan, langsung saya mandi dan bersiap untuk menyambut hari baru di kota asing ini, Surabaya.

09.41-The Departure.
Kali ini Dimbud tidak bisa jalan bersama kita, dan Ikhwan juga membatalkan acara jalan-jalan bareng temen SMA saya, karena kurang awak-nya. Jadi saya dan Ikhwan, duet maut, akan berusaha untuk mengelilingi Surabaya, tanpa tahu dimana tempat Wisata-nya, dan seandainya tahu, kita tidak akan masuk, hanya akan numpang foto dari kejauhan.hha.

Ikhwan, my travel-mate.

09.51-Persiapan.
Sebelum berangkat, saya ke laundry dulu, menitipkan baju untuk hari ke-empat saya di Surabaya, karena memang baju saya terbatas. Kemudian kita ke warnet sebentar untuk memposting Lost at Surabaya, day 1, dan sedikit mencari peta Wisata Surabaya. Kaget, karena banyak sekali ternyata tempat Wisata di Surabaya menurut peta ini. Akhirnya destinasi selanjutnya adalah beberapa tempat wisata di tengah kota, selatan kota, dan timur kota.

10.54-Keluar dari Warnet, ke Stasiun Gubeng.

11.02-Stasiun Gubeng.
Disini saya ngecek kereta untuk pulang, dan sekalian nemenin Ikhwan untuk cari tiket K.A. Bima untuk pulang hari Jumat ntar. Awalnya hanya pingin ngecek, tapi kemudian tergiur untuk langsung beli, soalnya harga tiketnya murah banget, lima puluh lima ribu sampai Jogja, K.A. Bisnis Sancaka, Berangkat jam 15.00, sampai jogja jam 20.23. Akhirnya kita segera menuju reservasi tuk beli tiket untuk saya pulang.

11.08-Reservasi Tiket, Stasiun Gubeng.
Ikhwan yang seharusnya beli tiket K.A. Bima untuk pulang di kemudian hari, Malah tidak jadi beli, Malah saya yang beli. Karena saya tidak ada uang encer, jadi saya meminjam uang Ikhwan. Terima Kasih Ikhwan!

Reservasi Stasiun Gubeng, untuk ukuran, lebih megah daripada reservasi Stasiun Tugu, Jogja. Di tempat ini, kita tidak perlu mengambil nomer antrian, cukup mengantri dengan tertib sadja, tapi, di sini ada LCD untuk display no antrian, jadi, tebakan saya, kalo liburan, atau jadwal padat, maka, sistem antrian ini akan diaktifkan lagi. Mbak-mbak penjaga loketnya juga lebih ramah, lebih User Friendly kalau bahasa komputernya, beda dengan yang di Stasiun Tugu atau di Gambir yang ramah-less, lebih mirip mesin loket yang ada mbak-mbaknya supaya penampilanya lebih indah sadja. Overall, levelnya satu tingkat diatas reservasi Stasiun Tugu deh.menurut saya.

11.19-Reservasi selesai, istirahat.

11.23-Keluar dari Stasiun Gubeng.
menuju Jalan Kendangsari, ke Biro Pusat Statistik Jawa Timur, ketemu MP, untuk balikin charger HP milik MP dan DZ.

11.25-More Experienced!
Menemukan ilmu baru dari Ikhwan. Ternyata Bakwan, Ote-ote, dan Bala-bala itu sama, Bakwan, bahasa Jakarta, Ote-ote, bahasa Surabaya, dan Bala-bala, bahasa Bandung.

11.32-Level Up!
Menemukan beberapa ilmu baru lagi dari Ikhwan tentang tempat yang masuk list di peta Wisata Surabaya:
Musium Kapal Selam, ternyata kita hanya dibawa masuk ke kepala kapal selam, dan dikeluarkan ketika sudah hampir mencapai ekor kapal. Itu saja. Ga Worth katanya Ikhwan. Not Reccomended.

Di kapal-selam-nya ada tulisan Pasopati.

Plasa Surabaya, atau yang lebih dikenal dengan nama Mal Delta, ternyata adalah tempat nongkrong anak SMP atau anak SMA.

Diambil dari atas motor.

Taman Prestasi, adalah sebuah 'taman biasa', yang ada pesawat bomber-nya, yag dibangun sepanjang kali, dimana kali tersebut biasa dipakai orang buat pacaran. Biasanya yang main ke sini ituh anak TK. Ga tau deh gimana sisi historisnya.

Apa bagusnya ya?

11.41-Mau?
SIOLA, atau yang lebih forMal dengan nama TEC, Tunjungan Electronic Center, terletak di ujung per-empat-an jalan. Adalah tempat penjualan alat elektronik, atau miniMal yang sekedar berhubungan dengan alat elektronik, seperti VCD. Kata Ikhwan, disini, baru aja kita turun dari parkir, kita langsug ditawarin video xxx, Mau? Disini juga biasa menjadi tempat pameran tugas akhir Jurusan Elektro ITS.

SIOLA, tempat beli VCD xXx.

11.42-Kinda Weird.
Jika kita amati, kalau kita berkendara, selalu melalui lajur kiri, sementara lajur kanan dipakai untuk kendaraan yang berlawanan arah. Di utara SIOLA, ada sebuah jalan yang aneh, kita berjalan di lajur kanan, semetara kendaraan yang berlawanan arah ama kita terdapa di kiri kita. Mirip kayak di Amerika (ato Eropa ya?) gitu deeh. Yang ini baru liat pertama kali di sini.

Kita ada di lajur kanan loh!

11.45-The Heroes.
Tugu Pahlawan, komentar Ikhwan adalah, "Cuma tugu gitu doang...". Tugu yang terkenal, bahkan sampai se-Indonesia (baca buku Sejarah SD deh). Terletak di tengah kota Surabaya. Dikelilingi oleh taman bunga, yang menjadikan-nya terkesan lebih indah. Pintu-pintunya dibuat seperti gapura bernuansa Oriental berwarna hijau. Karena saya belum masuk, jadi belum tahu keadaan di dalam-nya.

Tugu Pahlawan.

Versi Siluet.


11.48-Pasar Turi.
Daerah ini sangatlah panas, daerah ini bernama Pasar Turi. Disini terdapat sebuah Stasiun Kereta yang pastinya semua Pencinta Monopoli Nasional sudah kenal, Stasiun Pasar Turi. Stasiun yang lebih besar area-nya daripada di Stasiun Gubeng, tapi menurut pengakuan Ikhwan, tempatnya lebih 'Sumpek'. Mungkin kalau di Jakarta, kondisinya mirip Stasiun Pasar Senen. Selain menjual sayur-sembako-buah, di pasar ini juga dijual 'Buku Bekas', kata Ikhwan.

Stasiun Pasar Turi.

Tempat penjualan buku bekas.


11.59-Lost!
Kita menuju Jalan Gedongsari dengan sangat percaya-dirinya. Ketika sampai sana, kita tidak menemukan alamat tepatnya. Tak ada BPS JaTim disini! Sejenak kami merenung, ternyata kami salah jalan. Alamat sebenarnya adalah Jalan Kendangsari, di derah Selatan, sedangkan ini, ada di pusat kota.sial.

12.01-Quartet Faces.
Tunjungan Plasa, atau Plasa Tunjungan, adalah sebuah Mal terbesar di Surabaya. Menurut Ikhwan, Mal ini terbesar ke-dua setelah sbuah Mal di daerah barat yang dia tidak tahu namanya. Rumornya, dulu ada empa pusat perbelanjaan yang di renovasi terus, dan akhirnya di jadikan satu, TP. Rumornya, TP, dibagi ke dalam empat sektor, dimana tiap sektor memilki Gap yang cukup jauh, ekstrimnya, satu kelas Ekonomi, dan satu lagi Hi-Class.



Kalo ga salah ini TP4.

Plaza Tunjungan!

12.16-A Common Zoo.
Kebun Binatang Surabaya, standar, isinya sama aja, begitulah tanggapan Ikhwan, dan saya-pun langsung kehilangan minat untuk meng-eksplor tempat ini. Yang menarik dari tempat ini menurut saya malah Tugu di depan BonBin-nya, Tugu-nya bagus.

Patung Suro (Hiu) dan Boyo (Buaya) di depan Kebun Binatang Surabaya.

12.20-An Intenational Taste.
Jatim Expo International, definisi yang paling tepat dan lugas untuk tempat ini adalah, tempat pameran ber-skala Internasional. Saya belum tahu pameran ber-skala Internasional apa aja yang pernah ada di tempat ini.

Jatim Expo International.

12.32-Quest Completed.
Akhirnya sampai di jalan Kendangsari, masih agak kesasar, tapi pada akhirya, kita sampai juga. Biro Pusat Statistik, sebuah tulisan memperjelas eksistensi bangunan yang memiliki logo yang saya kira se-aliran grafis dengan Pertamina ini. Disana kami bertemu MP, dan memberikan segala barang yang memang hak-nya dan hak mahluk-mahluk di Jogja. Sambil menemani MP menunggu temannya datang, kita makan Ote-ote, Menjes (atau Gambus), dan Es Tebu, dan tentu saja dengan Sambal Petis khas Surabaya.

Depan BPS, MP (kiri) dan Ikhwan (kanan).

12.47-Pergi dari BPS, menuju Masjid Agung Surabaya.

13.10-A Great Place for Praying.
Masjid Agung Surabaya (MAS), atau yang bernama lain Masjid Al-Akbar ini, adalah mesjid Ter-Megah dan Ter-Luas di Surabaya, bahkan ke-megah-an-nya bisa di tanding-kan dengan Masjid Istiqlal di Jakarta. Rumornya, ruang utamanya terbesar di Asia Tenggara. Fasilitasnya cukup lengkap dan unik, ada eskalator, bedug, banyak Al-Qur'an, Tempat Wudlu, WC, dan Kamar Mandi yang terdapat di bagian Utara dan Selatan masjid, dan ada juga peralatan Manasik Haji. Dari segi Arsitektur, Masjid ini dibuat dengan arsitektur yang indah, dengan atap yang tinggi, sehingga perputaran udara dibuat se-alir-mungkin, mencegah terjadinya ke-sumpek-an di dalam masjid. Luas Ruangan Utama-nya hampir seukuran lapangan bola, bukan lapangan futsal. mesjid ini memiliki tiga kubah, dimana kubah utama-nya memiliki empat puluh delapa jendela di sekeliling sisi kubah-nya. Walau tempat ini cukup sulit dijangkau, tapi sangatlah worth ketika sampai. Reccomended untuk muslim.

Tampak depan Masjid.

Ada logonya tuh.

Pintu Utama.

Pahlawan Kebersihan kita.

14.02-Berangkat dari MAS menuju City of Tommorow.

14.08-Futturisticaholic.
City of Tommorow, biasa di sebut CITO, bukalah sebuah kota masa depan, seperti yang ada di game Michael Jackson di Sega, bukan juga kota para Robot, melainkan sebuah Mal. Yang aneh dari tempat ini adalah terdapatnya sebuah Universitas di dalam mal ini, Universitas Pelita Harapan.

Ketika mal...

dan Universitas...
menjadi satu...

14.15-Pergi dari CITO, poto-poto Surabaya.

Gedung Intiland.

Gramedia Expo.

Beunderan di deket Balai Kota.

14.44-A Meat-Ball alike.
Kita berhenti di depan BonBin, untuk isirahat sebentar, saya minum, sedangkan Ikhwan membeli Pentol, bahasa Surabaya-nya Bakso. Hal yang aneh dari mahluk yand di-jual 200 per biji ini adalah, Pentol ini bisa disajikan dengan kuah, atau hanya dengan Saus atau hanya dengan Bumbu Kacang.

Pentol, nama lain Bakso.

15.32-Istirahat dan Shalat di masjid An-Nur.

An-Nur, sebuah Masjid.

15.45-Pergi dari masjid, hunting Poto lagi.

16.27-Tahu Campur.
Tahu Campur, semacam makanan dengan bahan dasar Tahu, di campur dengan Jeroan, Daging, dan Urat Sapi sebagai Iwak-nya (Lauk-nya), dan Mie kuning, Tauge Rebus, Perkedel Ubi, Selada, dan Kerupuk sebagai Topping-nya, dan Sambal Petis dan Kuah Kaldu sebagai penyedapnya. Kurang dianjurkan untuk orang yang tak suka makanan berlemak, karena sekalipun tidak pakai lemak, kuah kaldu-nya pun diambil dari kaldu lemak.

Tahu Campur, tidak direkomendasikan untuk Bulu.

16.45-CLR-an!
Pergi dari tempat Tahu Campur, menuju ke beberapa tempat di Surabaya, seperti Kampus C Unair, tempat teman saya, Danti dan Nimas kuliah. Kita juga mengujungi ITS, tempat Ikhwan kuliah. Ternyata, seperti saya, kosan Ikhwan bisa di-ngesot-i dari kampusnya, sangat dekat, tapi, sama seperti saya juga, dia mau indah kosan. Sunset di Surabaya sangat indah, karena formasi mega-nya (awan-nya) sangat manstab, jadi, kita menikmati-nya sebentar. Pada saat ini juga untuk pertam-kalinya saya mengendarai motor di Surabaya untuk pertama-kali-nya.

Maaf, ga dapet sunset yang mantab, ini di lapangan bola di tengah kota.

Versi Merah-nya.

17.36-General's Pray-Palace.
Stelah puas berjalan, akhirnya kita berhenti di sebuah masjid, karena adzan maghrib sudah berkumandang.
Masjid Jendral Sudirman, sebuah masid yang terletak di hampir pusat kota, letaknya di pinggir jalan ITS menuju Kota, atu lebih tepatnya ada di timur Surabaya. Mesjid-nya tidaklah besar, tapi beringkat, dan di-lengkapi dengan AC dan Pewangi Ruangan Otomatis, mungkin inilah contoh masjid masa depan. Benar-benar tempat peristirahatan yang enak untuk seorang musafir.

17.50-Keluar dari masjid, jalan lagi.

18.07-Nyampe kosan Dimbud, Ikhwan pulang.

20.26-Tahu Tek.
Tahu Tek, Sebuah makanan yang ber-bahan dasar tahu, dan lontong, dengan iwak-nya yaitu telur, disiram Bumbu Kacang, dan Tauge Rebus dan Kerupuk sebagai Toppingnya. Mirip ketoprak pada dasarnya, bedanya di bumbunya, kalo Tahu Tek pake petis di bumbu kacang-nya. Worth untuk seharga lima ribu rupiah sadja.

Tahu Tek, murah dan enak.

~fin

Next Destination:
-Jembatan Suramadu
-House of Sampurna
-KUUULINEERAAANN!!!
-Mol?
-SunSet!!!

Terima Kasih kepada:
-Ikhwan, buat ojek-nya.
-Dimbud, buat kosannya.
-Fandi, teman kosan Dimbud yang saya pinjam laptopnya untuk ngetik.
-dkk


*segala editan foto disini menggunakan Adobe Photoshop CS hanya sebatas resize, kecuali photo potrait Ikhwan, dan editan Grafis menggunakan Microsoft Publisher 2007, karena keterbatasan alat.tq

8 Koments:

  1. wiwiwi... asik banged bisa muter2 bareng Ikhwan! mana kulinernya nampol lagi! hehehe...

    btw, coba, deh kunjungi blognya kakakku, di sana ada sejumlah info kota sby dgn label: surabaya heritage trip.

    moga2 aja bisa nambah referensi,

    kan mumpung di surabaya, dilahap aja semua wan! hehehe...

    ReplyDelete
  2. cakep2 fotonya wan,
    oleh2 dong :D

    ReplyDelete
  3. teruslah berkarya nak,,di lain kesempatan kamu akan menjadi guide buat kami,,haha,,kasian tripodku kmren,ga jadi kepake

    ReplyDelete
  4. Navan:
    ini hari terakhir, akan saya maksimalkan hari ini :D
    btw, alamat blog kakakmu apa ya?

    Farrah:
    bisa aja si oleh oleh, tapi saya sudah tidak ada uang :p

    Saiqa:
    baik lah om, saia akan terus berkarya.. tapi sayangnya tripot saia juga tidak terpakai :p, dan juga saia baru menjamah sedikit dari surabaya, jadi blom tau banyak :D

    ReplyDelete
  5. eh wana gue jadi terinspirasi untuk bikin post macam ini tapi kotanya jakarta :D :D :D tapi fotonya juga ga moto sendiri cari di gugel aja heheheee boleh ga?

    ReplyDelete
  6. coba aja sa.. guide buat anak anak ke jakarta tuh.. gw juga ga terlalu tau jakarta, so, gw dukung :D

    ihihi, makasi mb din :D

    ReplyDelete
  7. ngelihat ini jadi kangen surabaya. moga dalam waktu dekat bisa kesana lagi. :D

    ReplyDelete

Udah makan, bro?