.kaos gahul


Sedang mbathang di kos, ada sstok lama desain, tapi blom dipublish di blog.. Ada yang mau buat???wkwkwkwwk

----------------------------------------------------------------------------------

breakin news:
pencuri kantin kejujuran ditangkap!! (sumber: munadi)

♫ Lost at Surabaya, day 4


foto diatas bukan foto di surabaja, tapi di bukit bintang, di jogja. pengennya sih pake poto surabaja, tapi apa daya, fotonya lupa naro dimana. *toss*
--------------------------------------------------------------

Sekarang hari ke-empat saya di Surabaya, tapi, hari ini kurang berjalan seperti yang diharapkan..errr. Jangan bayangkan kalau hari ini saya mendapatkan foto atau destinasi perjalann baru, yang ada malah saya tau warnet baru di Surabaya.ahaha. Alasanya cuma satu, saya telat bangun. Yap, as usual, so, sekarang saya akan merangkum pengalaman dari tiga hari ini saya jalan menjadi sebuah guide untuk yang mau berpergian ke surabaya :D

so, lets begin the GUIDE.
--------------------------------------------------------------

Surabaya, adalah sebuah kota di ujung timur laut pulau Jawa, juga merupakan ibukota dari provinsi Jawa Timur. Kota ini terletak di atara dua kabupaten dan satu selat, yaitu, Kab Gresik di barat, Kab Sidoarjo di Selatan, dan Selat Madura di Selatan dan Utaranya. Surabaya juga merupakan kota ter-besar kedua di Indonesia, setelah Jakarta tentunya. Yah, sekian pelajaran Geografinya..

How To Get Here.
Banyak cara untuk mencapai kota ini, jelas karena ini adalah kota terbesar kedua di Indonesia.
Kendaraan Pribadi, keduanya bisa masuk ke kota ini, jika memakai kendaraan pribadi, anda bisa melewati jalan tol ke Gresik, Waru, Gempol, atau ke Bandara.
Bus, Jika anda lebih suka gaya backpaker, saya sarankan anda naik bis, anda bisa berhenti di terminal yang berada di perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo di Selatan, di Terminal Bungurasih, untuk Info juga, terminal ini ternyata adalah Terminal tersibuk di IDN, dan terbesar di Asia-Tenggara.mantab gan!
Kereta Api, mulai dari kelas Ekonomi, sampai kelas Eksekutif ada disini. Stasiun di kota ini ada empat, yaitu, Wonokromo, Pasar Turi, Gubeng, dan Stasiun Kota.
Pesawat, yang perlu diingat ketika anda menaiki pesawat untuk mencapai kota ini adalah, kota ini tidak memiliki Bandara, bandara terdekat berada di Selatan Kota ini, di Kab. Sidoarjo, Bandara Internasional Juanda.

Destination Point.
Download dulu peta wisata yang juga saya pakai untuk berjalan-jalan di Surabaya, di http://www.eastjava.com/tourism/surabaya

Ketika anda ingin memasukan kota ini dalam list perjalanan anda, yang harus diperhatikan adalah bahwa kota ini adalah kota terbesar ke-dua di Indonesia, jadi, jangan berharap kota ini akan menyajikan suasana asri nan nyaman seperti di Bali, atau budaya nan apik seperti di Jogja. Jika anda ingin ke kota ini, tanamkan di benak anda bahwa anda akan meliha kota Jakarta versi lima atau sepuluh tahun silam, sebuah kota metropolitan, tetapi tidak se-crowded Jakarta, tapi lebih crowded daripada Jogja.

Kota ini memiliki julukan kota Pahlawan, karena dulunya kota ini adalah salah satu kota yang bersejarah ketika jaman penjajahan Indonesia. karena kota ini adalah kota yang menyajikan tujuan wisata lebih berupa Tugu atau Musium. Tugu Pahlawan, Musium House of Sampoerna, Monuen Jendral Sudirman, Monumen Bambu Runcing, adalah beberapa tujuan wisata tugu-musium yang gratis, jika tak puas yang gratis, anda bisa menikmati Musium Kapal Selam, kurang-lebih IDR3.000 untuk tiket masuknya.

Konon katanya, kota ini dulunya tercipta karena adanya pertempuran antara Suro (Ikan Hiu) dan Boyo (Buaya), makanya nama kota ini Suro-Boyo. Di kota ini juga terdapat beberapa Monumen Suro dan Boyo ini, bentuknya cukup unik, sempatkanlah diri anda untuk berfoto di poin-poin ini. Monumen paling besar yang saya kunjungi kemarin adalah yang terletak di depan Kebun Binatang Surabaya, coba sempatkanlah diri anda untuk kesini dan sekalian masuk ke Kebun Binatan untuk melihat atraksi binatang.

Lelah dalam perjalanan? Adzan berkumandang? Coba saja datangi, Masjid Agung Surabaya (MAS atau Masjid Al-Akbar). Masjid ini kata Ikhwan mempunyai Ruang Tengah terbesar se Asia-Tenggara, yang setelah saya lihat memang besar, bisa untuk bermain bola. Tempat ini juga nyaman untuk bersantai setelah beribadah, angin yang bertiup semilir-semilir mendatangkan rasa nyaman dan kantuk seperti menyanyikan lagu tidur.

Kota ini adalah pusat Peradaban dan Teknologi di Jawa timur, bukan seperti pusat Budaya di Jogja, jadi di kota ini terdapat banyak budaya yang terlihat. Etnik pertama yang cukup banyak selain Pribumi adalah Oriental, yang menyebabkan beberapa titik di kota ini terlihat berbau Oriental, seperti Gerbang Tugu Pahlawan. Mayoritas berada di Kembang Jepun, atau biasa disebut Kya-Kya Surabaya, sebuah Pecinan. Coba juga datangi beberapa kuil yang tersebar di daerah Surabaya ini, atau jika ingin yang lebih aneh, coba datangi Masjid Ceng-Ho, sebuah masjid dengan gaya yang sangat Oriental. Ada juga etnis lain, etnis India-Arabia-Persia, kita singkat saja PIA, kebanyakan mereka berkumpul di daerah Ampel, utara Kya-Kya, yang unik adalah, anda akan melihat seorang bermuka arab ber-logat surabya, "Djancuk!", sangat unik! Coba juga kunjungi masjid disini, Masjid Ampel.

Ingat! Kota ini adalah kota Metropolitan, artinya, teknologi berkembang pesat disini, dan Mal sangat berkembang disini. Diantara banyak jenis titik perjalan, Mal adalah yang paling banyak disini, ada Tunjungan Plasa, atau locals biasa menyebutnya TP, empat buah Mal yang dijadikan satu, kedua terbesar di Surabaya menurut Ihwan, ada juga Galaxy, yang berada di dekat Kampus C Unair dan ITS, dan ada juga BG Junction. Yang unik adalah kita bisa melihat sebuah Mal yang di dalamnya terdapat Universitas, ruuuarrr biasa! City of Tommorow, locals calls it CiTo, dimana didalamnya terdapat Universitas Pelita Harapan (UPH). Selain Mal, kita juga bisa mengunjungi bebrapa Universitas negeri yang cukup terkenal, yaitu Universitas Airlangga (UnAir) atau ITS (Institut Teknologi Sebelas maret, kalo ga salah), UnAir memiliki tiga komplek kampus di tempat yang berbeda, dimana kampus A UnAir (Kedokteran) terletak di tidak salah di dekat Gubeng, dan kampus C di dekat ITS.

Bosan dengan pemandangan kota? Coba relax-kan diri anda di daerah pinggir laut, datanglah ke daerah Pantai Kenjeran, selain anda akan berhadapan dengan laut dan pasir, di daerah ini juga terdapat Patung Budha Empat Muka, dan sebuah Kuil. Atau, coba datangi sebuah Jembatan yang sangat wow!, adalah sebuah jembatan yang bernama Suramadu, yang menjembatani dua pulau, pulau Jawa dan Madura, Ongkos lewatnya adalah IDR. 30.000 untuk Mobil, dan IDR. 6.000 untuk motor, tapi, itu hanya ongkos untuk sekali lewat, sedangkan kita harus lewat sekali lagi untuk mencapai Surabaya, jadi kalikan saja dua untuk total PP-nya. Panorama alam yang disajikan ketika sampai di madura adalah kawasan berdebu dan berbatu, semuanya putih, jadi cukup menarik jika berpoto-ria disini,haha. Kalau anda beruntung tidak ada polisi di jembatan Suramadu, cobala untuk berhenti di jembatan, pemandangannya sangat indah, Horizon terlihat sangat indah dibalut dengan hijaunya air dan birunya langit.

About Culinary.
Banyak pilihan manakan disini, karena disini memang tempat perpaduan budaya-budaya modern yang sudah menglilangkan batas antar etnis. Tapi, buat apa jalan ke tempat tidak dikenal kalau makan makanan yang common. Yang perlu digaris-bawahi disini adalah, kuliner Surabaya identik dengan "Petis". Petis adalah mungkin sebuah ingredients yang wajib disini, anda akan menemukan hampir pada semua makan, baik bentuknya tercampur dalam makanan, atau sebagai pelengkap (sambel petis). Ada lima jenis makanan khas yang saya cukup unik yang saya temui disini, yang mana empat tersebar dimana-mana.

Empat makanan khas, yaitu Tahu Campur, Lontong Balap, Tahu Tek, dan Sate Kelapa sudah saya bahas di post sebelumnya, sisanya adalah Rawon. Adalah makanan berisi daging sapi yang dimasak dalam kuah hitam-pekat. Biasa dilengkapi dengan tauge. Rawon yang terkenal di surabaya adalah Rawon Setan, selain enak, juga dikenal karena harganya, MAHAL!hhaha.

Conclusion.

Hasil yang saya dapat dari berjalan-jalan di Surabaya selama tiga hari membuat saya berpikir bahwa, Surabaya not a great place for havin Adventurous-Holiday, but a grat place for Work. Jadi pertama, jangan Backpaker kesini! Kesini hanya jika ingin transit ke kota lain. Kota ini sangat baik untuk liburan keluarga, atau bersama teman teman, bukan sendirian. Beberapa tempat wisata yang diulas adalah tempet wisata dimana kita hanya berfoto-ria, bukan bersenang-senang. So, jika anda adalah lonely-backpaker, jangan kesini! tapi kalau anda adalah sekumpulan dari hedonist boy, silahkan habiskan uang anda di Mal di daerah ini dan berfoto ria disini.

♫ Lost at Surabaya, day 3


Lost at Surabaya, day 3
i'm Lost..
15 Juli 2009

Lost.. Hari ini saya berkeliling.. tapi lebih banyak kesasarnya.. sial.. Tapi, dapat lumayan banyak poto.. Let the Photo talk..

08.30-Mornin, lad!
Hari ini saya bangun lebih pagi daripada kemaren. Hari ini, jam sembilan, Dimbud ada janji sama dosen untuk konsultasi masalah Penelitian untuk Tugas Akhir-nya, jadi, Pagi ini saya sendiri di kosan, tapi kata Dimbud, Ikhwan udah menuju kesini. Kemudian saya makan, setelah mengantar Dimbud keluar kosan, sambil menunggu Ikhwan. Ikhwan datang, katanya, hari ini kita jalan-jalan ama Danti, Edel, dan mungkin ama Fitri, dan Nimas, kemudian saya mandi, dan bersiap untuk menghadapi hari ini. Hari ini kita jalan naik mobil danti, dan kita ketemuan di depan Kampus FK UNAIR.

Ini Dimbud.

09.50-Keluar dari kosan Dimbud.

Ini kamar kosan Dimbud yang udah saya berantakin.

09.59-Another Weirdo.
Saya melihat ada anak pake jaket PADMANABA 08 di deket FK UNAIR.

10.03-Waitin.
Nyampe di depan Kampus FK UNAIR, sementara kita menunggu danti Ikhwan makan Somay.

10.09-The Blues.
Sebelum Ikhwan menghabiskan dua gigitan terakhirnya, sebuah Honda Jazz Biru datang, Danti datang. Saya menyapa mereka, ternyata ada Edel dan Danti. Kemana Fitri dan Nimas?saya tak tahu. Setelah Ikhwan menghabiskan Somay-nya, akhirnya kita jalan, dan tujuan kita adalah Jembatan Antar-Pulau, Jembatan Suramadu.

Yang kiri Edel, yang kanan Danti.

10.40-Extraordinary Bridge.
Jembatan Suramadu, jembatan yang panjangnya kurang-leih 5,4km ini, menghubungkan dua pulau, seperti namanya Sura-Madu yaitu Pulau Jawa dan Pulau Madura. Untuk biaya masuk, karena ini adalah jalan tol, maka, setiap mobil pribadi di kenakan biaya tiga puluh ribu rupiah, sedangkan untuk sepeda motor, rumornya, dikenakan biaya enam ribu rupiah. Spot bagus untuk foto-foto ada di bagian tengah tempat ini, langit yang indah, dan background pondasi yang manstab, dan coba tengok ke bawah jembatan, akan terlihat nelayan yang membuat tambak di daerah sekitar pondasi jembatan. Tapi, di sepanjang jalan ini di larang Stop, jadi, jika ingin mengambil gambar, ambillah dari dalam kendaraan, atau beranikanlah diri anda untuk stop dan berdoalah semoga tidak ada polisi yang lewat.

Menuju ke Jembatan Suramadu.

10.49-Crossed!
Jembatan Suramadu kami lewati. Tidak seperti yang saya bayangkan, saya membayangkan akan memakan waktu yang lama unuk menyebrangi jembatan ini,tapi kenyataan berkata lain, kurang-lebih lima menit kita berhasil lewat. Oleh daripada hal tersebut, kita menyempatkan diri untuk berpoto-poto di Pulau Madura.

We're lost!

Mobil danti yang bawa kita jalan-jalan.

Berpose depan mobil dulu.

Wanita balap mobil.

11.06-Menuju Surabaya.

11.10-Gamblin.
Di tengah Jembatan Suramadu, kami menguatkan diri untuk berhenti. Dan terjadilah Photo-Session yang ke-dua, kali ini diatas Jembatan Suramadu.

Danti, pemilik mobil biru.

Ladies.

Dibawah pondasi Suramadu.

Ditengah jalan, YAY!

Betapa MEGAHNYA jembatan ini.

Horizon.

Nelayan.

Sepertinya ini tambak.

11.20-Jalan lagi ke Galaxy Mal.

11.36-Sampai di Galaxy Mal, mau Nonton di 21.

11.42-Divided.
Danti dan Edel menonton Hannah Montana di 21, sementara saya dan Ikhwan ke Mushalla, gagal ke 21 karena ga ada film yang mau di tonton, dan emang karena males nonton.

11.50-Pray.
Akhirnya kita sampai ke satu-satu-nya mushalla di dalam mal Galaxy ini, Mushalla Al-Hikmah. Sebenarnya saya kira tak akan ada mushalla, karena di mal-nya mayoritas adalah kaum Oriental, sementara kaum Agraris hanya menjadi penjual.
Mushala Al-Hikmah, walaupun disini mayoritas adalah kaum Oriental, tapi, mushalla di sini ukurannya cukup luas, bahkan lebih luas daripada semua mal yagn pernah saya kunjungi di daerah selain Surabaya. Dan yang cukup spesial disini adalah udaranya, karena biasanya udara di mushalla di dalam mal sangalah pengap, maka di sini justru kebalikannya, cukup nyaman.

11.48-CLR-an, again!
Kami keluar dari mushalla, binggung mau kemana menghabiskan waktu selama dua jam. Akhirnya kami berputar-putar di dalam mal ini. Berputar sampai melewati dua kali atau lebih untuk tempat yang sama membuat kaki kami pegal dan kami kehausan. Akhirnya, kami membeli roti di Breadtalk, dan memakannya di KFC, karena di Breadtalk tak ada kursi, sampai akhirnya Danti dan Edel datang.

14.05-Keluar dari Galaxy Mal.

14.23-Lontong Balap.
Akhirnya kita makan. Lontong Balap pojok Jalan Sumbawa, ber-bahan dasar lontong, tahu, dan Lento (semacam perkedel dari tahu dan kacang kedelai), yang di rendam dalam kuah berisi tauge rebus dan daun-bawang-seledri, dengan topping bawang goreng dan sambal petis. Biasa dimakan dengan Sate Kerang.

Lontong Balap, yeah!

14.48-Keluar dari tempat makan, ke kos Dimbud.

14.57-Sampai di depan FK UNAIR, keuar dari mobil.

14.58-Another Weirdo, part 2.
Saya melihat anak yang sama pake jaket PADMANABA 08 di depan FK UNAIR, lagi!

15.05-Shalat di Langgar Haji Ilyas.

15.08-Keluar dari Langgar, menuju kos Dimbud.

15.18-Arrived Home.
Akhirnya saya pulang ke kos Dimbud, soalnya Ikhwan harus ke tempat saudaranya sore ini, jadi saya tidak punya teman jalan lagi. Dimbud juga masih mengerjakan proposal tugas akhirnya, jadi saya tidak bisa kemana-mana.

19.06-Miracle!
Pupus, karena sudah tidak ada lagi anak yang bisa diajak jalan-jalan, tiaba-tiba Dimbud bilang kali ada Nimas di depan. Akhirnya, saya memnemui Nimas dan memaksanya untuk menemani saya jalan, dan diterima. Dan kita-pun melihat peta Wisata Surabaya dan menentukan tujuan. Kesasar pun dimulai.

Nimas, mucul dari semak belukar :p

19.29-House of Sampurna.
House of Sampurna, tempat seperti Musiumnya Rokok Sampurna, disana di pamerkan sejarah rokok dan segala yang berhubungan dengan rokok dan Sampurna dari tahun ke tahun, dari jaman belanda sampai sekarang. Selain itu, di lantai satu di pamerkan juga meja-nya bos Sampurna, alat-alat Marching Band Sampurna, dan Alat Pencetak Bungkus Rokok jaman Baheula. Di lantai dua ada penjualan pernak-pernik dan oleh-oleh Sampurna, dan kita juga dapat melihat pe-linting-an manual rokok oleh para burh pekerja, di lantai dua ini tidak diperkenankan untuk mengambil gambar, baik dengan kamera atau dengan video-camera. Kalau malam, di tempat ini ada Garden BBQ, all you can eat with live music hanya dengan membayar delapan puluh ribu rupiah.


Pintu masuk House of Sampurna.
.

Di dalam House of Sampurna.

19.49-Pergi dari House of Sampurna.

19.56-Kya-Kya Nite Pedestian.
Akhirnya kita sampai di tempat yang saya idam-idamkan, pecinan, atau lebih familiar dengan ama Chinna Town. Kesan pertama langsung tidak meng-enak-kan, soalnya bayangan pecinan yang mirip kayak di luar negeri, dimana banyak pedagang makanan cina berjualan dan saling menunjukkan keahlian memasaknya, ternyata cuma impian, yang ada hanya bangunan tua yang tidak terpakai dan ruko-ruko bertingkat. Tapi kaum oriental-nya tetap ada.

Pecinan Kya-Kya, atau Kembang Jepun.

20.45-Sate Kelapa.
Akhirnya makan malam. Sate Kelapa, sate yang dibakar layaknya sebuah sate biasa, tapi bedanya sekarang satenya dibalut dengan kelapa parut yang udah dibumbuin. Kata Nimas, makanan ini khas Madura, soalnya yang jual make bahasa Madura. Ada dua pilihan daging, Ayam dan Sapi, tapi saos yang dipakai cuma satu, Bumbu Kacang, rasanya manis.

21.13-Selesai makan, pulang ke kosan Dimbud.

21.30-I'm Home!
Sampai di kosan Dimbud. Besok katanya Nimas mau ngajak makan di Pecel yang aneh gitu juga. Dan juga, besok jam tiga sore saya pulang ke Jogja, besok adalah hari terakhir saya di Surabaya, semuanya harus saya Exploitasi secara maksimal.hhhaha.
~fin

Next Destination:
-KUUULINEERAAANN!!!

Terima Kasih kepada:
-Danti, buat kendaraan-nya.
-Ikhwan, dan Edel, untuk jalan-jalannya
-Dimbud, buat kosannya.
-Nimas, yang udah kesasar bareng.
-dkk

*segala editan foto disini menggunakan Irfan View 4.00 hanya sebatas resize, dan editan Grafis menggunakan Microsoft Publisher 2007, karena keterbatasan alat.tq

♫ Lost at Surabaya, day 2



Lost at Surabaya, day 2
a little approach..
14 Juli 2009

kali ini saya mengelilingi Surabaya, mengunjungi beberapa tempat terkenal-nya, tapi gak masuk, cuma lewat, dan numpang poto, bahkan ada yang poto di atas motor, tetapi ada beberapa tempat yang saya kunjungi juga..
Satu hal yang saya sangat suka dari Surabaya adalah Mega-nya, ato Awan-nya, karena tipe-nya yang kalau tak salah Sirrus, seperti garis-garis tipis, berlapis-lapis sehingga menimbulkan efek gradasi warna yang indah, ya, Indah..

09.00-Wake up lad!
"Bangun tidur, Tidur lagi, BANGUUNN!!", seperti lirik lagu Mbah Surip yang saya tak tahu judulnya apa, saya turu-melek-turu (tidur-melek-tidut), dari sehabis Subuh, sampai jam 09.00. Akhirnya, saya bangun untuk makan setelah dibangunkan oleh Dimbud untuk yang ke-sekian-kali-nya. Kaget, itu adalah ekpresi yang pertama kali keluar, karena pas saya bangun ternyata, di atas kasur menjadi ada tiga orang, saya, Dimbud, dan seorang antagonis baru, Ikhwan, teman saya yang kuliah di ITS yang menjemput saya ketika sampai di Stasiun Gubeng. Setelah kaget selesai, saya dan Dimbud turun, untuk makan. Nasi Telor Mata Sapi Tempe Sayur Sambal Air Putih. Setelah selesai makan, langsung saya mandi dan bersiap untuk menyambut hari baru di kota asing ini, Surabaya.

09.41-The Departure.
Kali ini Dimbud tidak bisa jalan bersama kita, dan Ikhwan juga membatalkan acara jalan-jalan bareng temen SMA saya, karena kurang awak-nya. Jadi saya dan Ikhwan, duet maut, akan berusaha untuk mengelilingi Surabaya, tanpa tahu dimana tempat Wisata-nya, dan seandainya tahu, kita tidak akan masuk, hanya akan numpang foto dari kejauhan.hha.

Ikhwan, my travel-mate.

09.51-Persiapan.
Sebelum berangkat, saya ke laundry dulu, menitipkan baju untuk hari ke-empat saya di Surabaya, karena memang baju saya terbatas. Kemudian kita ke warnet sebentar untuk memposting Lost at Surabaya, day 1, dan sedikit mencari peta Wisata Surabaya. Kaget, karena banyak sekali ternyata tempat Wisata di Surabaya menurut peta ini. Akhirnya destinasi selanjutnya adalah beberapa tempat wisata di tengah kota, selatan kota, dan timur kota.

10.54-Keluar dari Warnet, ke Stasiun Gubeng.

11.02-Stasiun Gubeng.
Disini saya ngecek kereta untuk pulang, dan sekalian nemenin Ikhwan untuk cari tiket K.A. Bima untuk pulang hari Jumat ntar. Awalnya hanya pingin ngecek, tapi kemudian tergiur untuk langsung beli, soalnya harga tiketnya murah banget, lima puluh lima ribu sampai Jogja, K.A. Bisnis Sancaka, Berangkat jam 15.00, sampai jogja jam 20.23. Akhirnya kita segera menuju reservasi tuk beli tiket untuk saya pulang.

11.08-Reservasi Tiket, Stasiun Gubeng.
Ikhwan yang seharusnya beli tiket K.A. Bima untuk pulang di kemudian hari, Malah tidak jadi beli, Malah saya yang beli. Karena saya tidak ada uang encer, jadi saya meminjam uang Ikhwan. Terima Kasih Ikhwan!

Reservasi Stasiun Gubeng, untuk ukuran, lebih megah daripada reservasi Stasiun Tugu, Jogja. Di tempat ini, kita tidak perlu mengambil nomer antrian, cukup mengantri dengan tertib sadja, tapi, di sini ada LCD untuk display no antrian, jadi, tebakan saya, kalo liburan, atau jadwal padat, maka, sistem antrian ini akan diaktifkan lagi. Mbak-mbak penjaga loketnya juga lebih ramah, lebih User Friendly kalau bahasa komputernya, beda dengan yang di Stasiun Tugu atau di Gambir yang ramah-less, lebih mirip mesin loket yang ada mbak-mbaknya supaya penampilanya lebih indah sadja. Overall, levelnya satu tingkat diatas reservasi Stasiun Tugu deh.menurut saya.

11.19-Reservasi selesai, istirahat.

11.23-Keluar dari Stasiun Gubeng.
menuju Jalan Kendangsari, ke Biro Pusat Statistik Jawa Timur, ketemu MP, untuk balikin charger HP milik MP dan DZ.

11.25-More Experienced!
Menemukan ilmu baru dari Ikhwan. Ternyata Bakwan, Ote-ote, dan Bala-bala itu sama, Bakwan, bahasa Jakarta, Ote-ote, bahasa Surabaya, dan Bala-bala, bahasa Bandung.

11.32-Level Up!
Menemukan beberapa ilmu baru lagi dari Ikhwan tentang tempat yang masuk list di peta Wisata Surabaya:
Musium Kapal Selam, ternyata kita hanya dibawa masuk ke kepala kapal selam, dan dikeluarkan ketika sudah hampir mencapai ekor kapal. Itu saja. Ga Worth katanya Ikhwan. Not Reccomended.

Di kapal-selam-nya ada tulisan Pasopati.

Plasa Surabaya, atau yang lebih dikenal dengan nama Mal Delta, ternyata adalah tempat nongkrong anak SMP atau anak SMA.

Diambil dari atas motor.

Taman Prestasi, adalah sebuah 'taman biasa', yang ada pesawat bomber-nya, yag dibangun sepanjang kali, dimana kali tersebut biasa dipakai orang buat pacaran. Biasanya yang main ke sini ituh anak TK. Ga tau deh gimana sisi historisnya.

Apa bagusnya ya?

11.41-Mau?
SIOLA, atau yang lebih forMal dengan nama TEC, Tunjungan Electronic Center, terletak di ujung per-empat-an jalan. Adalah tempat penjualan alat elektronik, atau miniMal yang sekedar berhubungan dengan alat elektronik, seperti VCD. Kata Ikhwan, disini, baru aja kita turun dari parkir, kita langsug ditawarin video xxx, Mau? Disini juga biasa menjadi tempat pameran tugas akhir Jurusan Elektro ITS.

SIOLA, tempat beli VCD xXx.

11.42-Kinda Weird.
Jika kita amati, kalau kita berkendara, selalu melalui lajur kiri, sementara lajur kanan dipakai untuk kendaraan yang berlawanan arah. Di utara SIOLA, ada sebuah jalan yang aneh, kita berjalan di lajur kanan, semetara kendaraan yang berlawanan arah ama kita terdapa di kiri kita. Mirip kayak di Amerika (ato Eropa ya?) gitu deeh. Yang ini baru liat pertama kali di sini.

Kita ada di lajur kanan loh!

11.45-The Heroes.
Tugu Pahlawan, komentar Ikhwan adalah, "Cuma tugu gitu doang...". Tugu yang terkenal, bahkan sampai se-Indonesia (baca buku Sejarah SD deh). Terletak di tengah kota Surabaya. Dikelilingi oleh taman bunga, yang menjadikan-nya terkesan lebih indah. Pintu-pintunya dibuat seperti gapura bernuansa Oriental berwarna hijau. Karena saya belum masuk, jadi belum tahu keadaan di dalam-nya.

Tugu Pahlawan.

Versi Siluet.


11.48-Pasar Turi.
Daerah ini sangatlah panas, daerah ini bernama Pasar Turi. Disini terdapat sebuah Stasiun Kereta yang pastinya semua Pencinta Monopoli Nasional sudah kenal, Stasiun Pasar Turi. Stasiun yang lebih besar area-nya daripada di Stasiun Gubeng, tapi menurut pengakuan Ikhwan, tempatnya lebih 'Sumpek'. Mungkin kalau di Jakarta, kondisinya mirip Stasiun Pasar Senen. Selain menjual sayur-sembako-buah, di pasar ini juga dijual 'Buku Bekas', kata Ikhwan.

Stasiun Pasar Turi.

Tempat penjualan buku bekas.


11.59-Lost!
Kita menuju Jalan Gedongsari dengan sangat percaya-dirinya. Ketika sampai sana, kita tidak menemukan alamat tepatnya. Tak ada BPS JaTim disini! Sejenak kami merenung, ternyata kami salah jalan. Alamat sebenarnya adalah Jalan Kendangsari, di derah Selatan, sedangkan ini, ada di pusat kota.sial.

12.01-Quartet Faces.
Tunjungan Plasa, atau Plasa Tunjungan, adalah sebuah Mal terbesar di Surabaya. Menurut Ikhwan, Mal ini terbesar ke-dua setelah sbuah Mal di daerah barat yang dia tidak tahu namanya. Rumornya, dulu ada empa pusat perbelanjaan yang di renovasi terus, dan akhirnya di jadikan satu, TP. Rumornya, TP, dibagi ke dalam empat sektor, dimana tiap sektor memilki Gap yang cukup jauh, ekstrimnya, satu kelas Ekonomi, dan satu lagi Hi-Class.



Kalo ga salah ini TP4.

Plaza Tunjungan!

12.16-A Common Zoo.
Kebun Binatang Surabaya, standar, isinya sama aja, begitulah tanggapan Ikhwan, dan saya-pun langsung kehilangan minat untuk meng-eksplor tempat ini. Yang menarik dari tempat ini menurut saya malah Tugu di depan BonBin-nya, Tugu-nya bagus.

Patung Suro (Hiu) dan Boyo (Buaya) di depan Kebun Binatang Surabaya.

12.20-An Intenational Taste.
Jatim Expo International, definisi yang paling tepat dan lugas untuk tempat ini adalah, tempat pameran ber-skala Internasional. Saya belum tahu pameran ber-skala Internasional apa aja yang pernah ada di tempat ini.

Jatim Expo International.

12.32-Quest Completed.
Akhirnya sampai di jalan Kendangsari, masih agak kesasar, tapi pada akhirya, kita sampai juga. Biro Pusat Statistik, sebuah tulisan memperjelas eksistensi bangunan yang memiliki logo yang saya kira se-aliran grafis dengan Pertamina ini. Disana kami bertemu MP, dan memberikan segala barang yang memang hak-nya dan hak mahluk-mahluk di Jogja. Sambil menemani MP menunggu temannya datang, kita makan Ote-ote, Menjes (atau Gambus), dan Es Tebu, dan tentu saja dengan Sambal Petis khas Surabaya.

Depan BPS, MP (kiri) dan Ikhwan (kanan).

12.47-Pergi dari BPS, menuju Masjid Agung Surabaya.

13.10-A Great Place for Praying.
Masjid Agung Surabaya (MAS), atau yang bernama lain Masjid Al-Akbar ini, adalah mesjid Ter-Megah dan Ter-Luas di Surabaya, bahkan ke-megah-an-nya bisa di tanding-kan dengan Masjid Istiqlal di Jakarta. Rumornya, ruang utamanya terbesar di Asia Tenggara. Fasilitasnya cukup lengkap dan unik, ada eskalator, bedug, banyak Al-Qur'an, Tempat Wudlu, WC, dan Kamar Mandi yang terdapat di bagian Utara dan Selatan masjid, dan ada juga peralatan Manasik Haji. Dari segi Arsitektur, Masjid ini dibuat dengan arsitektur yang indah, dengan atap yang tinggi, sehingga perputaran udara dibuat se-alir-mungkin, mencegah terjadinya ke-sumpek-an di dalam masjid. Luas Ruangan Utama-nya hampir seukuran lapangan bola, bukan lapangan futsal. mesjid ini memiliki tiga kubah, dimana kubah utama-nya memiliki empat puluh delapa jendela di sekeliling sisi kubah-nya. Walau tempat ini cukup sulit dijangkau, tapi sangatlah worth ketika sampai. Reccomended untuk muslim.

Tampak depan Masjid.

Ada logonya tuh.

Pintu Utama.

Pahlawan Kebersihan kita.

14.02-Berangkat dari MAS menuju City of Tommorow.

14.08-Futturisticaholic.
City of Tommorow, biasa di sebut CITO, bukalah sebuah kota masa depan, seperti yang ada di game Michael Jackson di Sega, bukan juga kota para Robot, melainkan sebuah Mal. Yang aneh dari tempat ini adalah terdapatnya sebuah Universitas di dalam mal ini, Universitas Pelita Harapan.

Ketika mal...

dan Universitas...
menjadi satu...

14.15-Pergi dari CITO, poto-poto Surabaya.

Gedung Intiland.

Gramedia Expo.

Beunderan di deket Balai Kota.

14.44-A Meat-Ball alike.
Kita berhenti di depan BonBin, untuk isirahat sebentar, saya minum, sedangkan Ikhwan membeli Pentol, bahasa Surabaya-nya Bakso. Hal yang aneh dari mahluk yand di-jual 200 per biji ini adalah, Pentol ini bisa disajikan dengan kuah, atau hanya dengan Saus atau hanya dengan Bumbu Kacang.

Pentol, nama lain Bakso.

15.32-Istirahat dan Shalat di masjid An-Nur.

An-Nur, sebuah Masjid.

15.45-Pergi dari masjid, hunting Poto lagi.

16.27-Tahu Campur.
Tahu Campur, semacam makanan dengan bahan dasar Tahu, di campur dengan Jeroan, Daging, dan Urat Sapi sebagai Iwak-nya (Lauk-nya), dan Mie kuning, Tauge Rebus, Perkedel Ubi, Selada, dan Kerupuk sebagai Topping-nya, dan Sambal Petis dan Kuah Kaldu sebagai penyedapnya. Kurang dianjurkan untuk orang yang tak suka makanan berlemak, karena sekalipun tidak pakai lemak, kuah kaldu-nya pun diambil dari kaldu lemak.

Tahu Campur, tidak direkomendasikan untuk Bulu.

16.45-CLR-an!
Pergi dari tempat Tahu Campur, menuju ke beberapa tempat di Surabaya, seperti Kampus C Unair, tempat teman saya, Danti dan Nimas kuliah. Kita juga mengujungi ITS, tempat Ikhwan kuliah. Ternyata, seperti saya, kosan Ikhwan bisa di-ngesot-i dari kampusnya, sangat dekat, tapi, sama seperti saya juga, dia mau indah kosan. Sunset di Surabaya sangat indah, karena formasi mega-nya (awan-nya) sangat manstab, jadi, kita menikmati-nya sebentar. Pada saat ini juga untuk pertam-kalinya saya mengendarai motor di Surabaya untuk pertama-kali-nya.

Maaf, ga dapet sunset yang mantab, ini di lapangan bola di tengah kota.

Versi Merah-nya.

17.36-General's Pray-Palace.
Stelah puas berjalan, akhirnya kita berhenti di sebuah masjid, karena adzan maghrib sudah berkumandang.
Masjid Jendral Sudirman, sebuah masid yang terletak di hampir pusat kota, letaknya di pinggir jalan ITS menuju Kota, atu lebih tepatnya ada di timur Surabaya. Mesjid-nya tidaklah besar, tapi beringkat, dan di-lengkapi dengan AC dan Pewangi Ruangan Otomatis, mungkin inilah contoh masjid masa depan. Benar-benar tempat peristirahatan yang enak untuk seorang musafir.

17.50-Keluar dari masjid, jalan lagi.

18.07-Nyampe kosan Dimbud, Ikhwan pulang.

20.26-Tahu Tek.
Tahu Tek, Sebuah makanan yang ber-bahan dasar tahu, dan lontong, dengan iwak-nya yaitu telur, disiram Bumbu Kacang, dan Tauge Rebus dan Kerupuk sebagai Toppingnya. Mirip ketoprak pada dasarnya, bedanya di bumbunya, kalo Tahu Tek pake petis di bumbu kacang-nya. Worth untuk seharga lima ribu rupiah sadja.

Tahu Tek, murah dan enak.

~fin

Next Destination:
-Jembatan Suramadu
-House of Sampurna
-KUUULINEERAAANN!!!
-Mol?
-SunSet!!!

Terima Kasih kepada:
-Ikhwan, buat ojek-nya.
-Dimbud, buat kosannya.
-Fandi, teman kosan Dimbud yang saya pinjam laptopnya untuk ngetik.
-dkk


*segala editan foto disini menggunakan Adobe Photoshop CS hanya sebatas resize, kecuali photo potrait Ikhwan, dan editan Grafis menggunakan Microsoft Publisher 2007, karena keterbatasan alat.tq